Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum (Jan 2019)

MENEROPONG PEMIKIRAN MARK JUERGENSMEYER TENTANG IDENTITAS AGAMA ANTI GLOBAL

  • Sun Choirol Ummah

DOI
https://doi.org/10.21831/hum.v17i1.23121
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 1
pp. 24 – 35

Abstract

Read online

Agama antiglobal dalam cermatan Mark Juergensmeyer merupakan perwujudan dari gerakan dalam agama yang anti-Westernisme. Gerakan agama ini membenci modernitas ala Barat jenis apa pun, baik dalam eksploitasi ekonomi, politik, maupun budaya. Anehnya, gerakan agama ini skeptis dalam memandang modernisme, sekularisme, dan individualisme. Gerakan ini justru mengadopsi teknologi dan sistem moneter modern ala Barat. Tidak hanya itu, gerakan ini juga mengklaim bahwa nasionalisme religious di negara-bangsa modern merupakan ide bentukannya. Pada kenyataannya, gerakan agama ini justru mengalami kerancuan dalam memahami antara konsep westernisasi, modernisasi dan globalisasi, hingga seolah ia kehilangan identitas dirinya. Identitas agama dianggap penting karena menjadi spirit, dasar pijakan, visi, dan misi sebuah gerakan. The antiglobal religion in Mark Juergensmeyer’s view is the embodiment of the anti- Westernism movement. This religious movement hates any kind of Western-style modernity, both in economic, political and cultural exploitation. Strangely, this religious movement was skeptical in viewing modernism, secularism and individualism. This movement actually adopted technology and a modern Western-style monetary system. Not only that, this movement also claimed that religious nationalism in the modern nation-state was an idea formed. In fact, this religious movement actually experienced confusion in understanding between the concepts of westernization, modernization and globalization, until it seemed that it lost its identity. Religious identity was considered important because it became the spirit, foundation, vision and mission of a movement.

Keywords